Komunikasi Efektif Orang Tua | Bahaya Berkata Buruk. Allah berfirman dalam surat Al Baqarah 263: Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan.
Saat membaca ayat ini yang terbayang adalah seorang peminta-minta yang datang ke rumah dan tuan rumah yang memberikan sedikit sedekah namun dibarengi dengan kata-kata yang menyakitkan hati.
Maka Allah tidak akan menerima sedekahnya bahkan lebih baik tuan rumah yang tidak memberikan sedekah namun menjaga lisannya dari perkataan yang menyakitkan.
Bayangan seperti di atas tentu terbangun oleh penjelasan guru kita saat menjelaskan tafsir ayat tersebut, atau memang kita melihat peristiwa yang ada korelasinya dengan ayat itu. Dan mayoritas bayangan kita adalah seorang yang sedang membutuhkan pertolongan dan orang yang dimintai.
Komunikasi Efektif Orang Tua
Berangkat dari tafsir di atas, pernahkah kita membawa nilai ayat tersebut ke dalam kontek interaksi kita dengan anak-anak, yaitu anak-anak kita yang sering kita berikan bantuan kepada mereka.
Astaghfirullah, betapa seringnya kita membantu atau memberi materi kepada mereka, dan di tengah-tengah shadaqah yang kita berikan kita masih menyisihkan perkataan yang menyakitkan?
Kita melihat sepatu anak kita masih tercecer di lantai dan kitapun mengambil sepatu tersebut untuk kita rapikan di rak, tetapi mulut kita tidak lupa untuk mengeluarkan kata-kata yang bisa menyakitkan hati anak.
Anak meminta sejumlah uang untuk digunakan kegiatan ektra di sekolahnya, dan kitapun memberikan sejumlah uang, namun rasanya ada yang kurang jika tidak diikuti dengan pesan-pesan berlebihan tanda bahwa kita tidak mempercayai anak.
Lalu apa yang dapat kita lakukan saat melihat sepatu anak yang masih tercecer, dan kita membantunya tanpa menyertai dengan perkataan yang menyakitkan?
Berikut ini sebagian strategi komunikasi efektif orang tua terhadap anaknya:
Menyentuh Hati Nurani
Di depan anak kita mengambil sepatu-sepatu tersebut dan menaruhnya dengan rapi pada rak. Tidak ada perkataan dan tanda non verbal, yang ada hanyalah sentuhan hati nurani.
Menggunakan Bahasa Verbal
Bila strategi komunikasi efektif orang tua yang pertama tidak mempan, maka kita dapat memberi tahu kepada anak sambil menaruh sepatu itu pada rak, “Mas, tempat sepatunya di rak ini”.
Mengapa ini semua kita lakukan, karena pada akhirnya anak akan lebih mengingat perkataan kita yang menyakitkan daripada shadaqah kebaikan yang kita berikan. Saya yakin kita semua tidak menginginkan mereka mengingat kejelekan perkatan kita, bukan kebaikan-kebaikan kita.
===
Penulis: Miftahul Jinan, M.Pd.I., LCPC. Direktur Griya Parenting Indonesia
Informasi layanan training dan pemesanan buku: 081233771229
Temukan artikel dan informasi terbaru kami di: https://griyaparenting.com
Sumber gambar: pixabay.com